Kita sadari, mahasiswa dari zaman ke zaman kini
memiliki banyak peran yang tersemat di dalam sebuah nama “mahasiswa”
itu sendiri, disadari atau tidak istilah seperti agent of change, agent
of knowledge, dll itu tersemat dan diemban dalam nama yang disebut
mahasiswa. Oleh sebab itu seorang mahasiswa haruslah memiliki potensi
yang sangat besar dalam menjalankan peran peran tersebut yang kelak
bisa berperan besar dalam membangun bangsa ini.
memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kretivitas yang optimal, dan untuk mewujudkan sosok sosok genialitas tersebut diperlukan dukungan yang kondusif dari berbagai komponen disekitarnya Salah satu faktor untuk mengembangkan dan mengaktualisasi sosok tersebut bagi mahasiswa adalah sebuah kehidupan di dalam kampus, kita bertanya, kehidupan kampus yang seperti apa? tentu saja kehidupan kampus yang baik dan kondusif bagi mahasiswanya. Dalam artian ini, klasifikasi kehidupan kampus dibagi mejadi 2 yaitu ekstern dan intern. Kita ketahui kehidupan kampus bukan hanya di intern kelas saja, tetapi ekstern kelas juga bisa mengembangkan potensi dari si mahasiswanya itu sendiri, bahkan kegiatan yang bersifat ekstern itulah yang berjasa besar dalam membuat mahasiswa lebih mengembangkan dirinya lagi lebih luas dibanding hanya di intern kelas yang metodenya mencatat dan mendengarkan kuliah dari dosen serta diskusi aktif, akan tetapi faktor intern juga sangat mendorong mahasiswa dalam mendapatkan nilai akademis yang baik.
Dalam kehidupan eksternal kelas, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam suatu organisasi dengan baik, pastilah sudah banyak organisasi yang sudah tumbuh subur di sebuah kampus itu yang terdiri dari bermacam macam varian jenisnya. Dalam berorganisasi sang mahasiswa mentrainer jiwa kepemimpinannya sekaligus belajar bertanggung jawab serta berpartisipasi aktif dalam mengembangkan potensi yang akan di dapat dari organisasi tersebut. Tentu sebuah organisasi pasti mendatangkan banyak manfaat salah satunya tadi melatih jiwa kepemimpinan, serta cara beretika dalam diskusi, cara mengawani birokrasi, cara melobi para petinggi, cara berkomunikasi dan berelasi. Contohnya, apabila mahasiswa turut serta dalam organisasi keagamaan pastilah akan ia akan menerima manfaat dari organisasi tersebut berupa ilmu ilmu dalam kehidupan yang religious, apabila masuk dalam organisasi jurnalistik tentu akan mendapat ilmu atau pengalaman mengelola tatanan pers yang baik, dan masih banyak manfaat dari organisasi lainnya.
Sebuah kampus juga dapat dipandang sebagai tempat mewujudkan seluruh kemampuan yang dimiliki mahasiswa dan melepaskan ketergantungannya pada orang tua atau keluarganya. Dalam lembaga ini individu akan mengalami proses belajar dan menciptakan suasana yang memadai untuk menunjang perkembangan kepribadian individu. Selain itu mahasiswa hendaknya menghargai sebuah tatanan fasilitas yang ada di kampus, agar dapat tercipta sebuah keharmonisan dan sismbosis mutualisme yang terjalin diantara kampus dengan mahasiswanya, aspek mahasiswa dengan mahasiswa, suasana akademis kampus yang nyaman namun tetap bergairah, kurikulum yang aktual dan membumi serta aspek fasilitas yang akomodatif terhadap berbagai kebutuhan mahasiswa.
sumber : kompasiana
memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kretivitas yang optimal, dan untuk mewujudkan sosok sosok genialitas tersebut diperlukan dukungan yang kondusif dari berbagai komponen disekitarnya Salah satu faktor untuk mengembangkan dan mengaktualisasi sosok tersebut bagi mahasiswa adalah sebuah kehidupan di dalam kampus, kita bertanya, kehidupan kampus yang seperti apa? tentu saja kehidupan kampus yang baik dan kondusif bagi mahasiswanya. Dalam artian ini, klasifikasi kehidupan kampus dibagi mejadi 2 yaitu ekstern dan intern. Kita ketahui kehidupan kampus bukan hanya di intern kelas saja, tetapi ekstern kelas juga bisa mengembangkan potensi dari si mahasiswanya itu sendiri, bahkan kegiatan yang bersifat ekstern itulah yang berjasa besar dalam membuat mahasiswa lebih mengembangkan dirinya lagi lebih luas dibanding hanya di intern kelas yang metodenya mencatat dan mendengarkan kuliah dari dosen serta diskusi aktif, akan tetapi faktor intern juga sangat mendorong mahasiswa dalam mendapatkan nilai akademis yang baik.
Dalam kehidupan eksternal kelas, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam suatu organisasi dengan baik, pastilah sudah banyak organisasi yang sudah tumbuh subur di sebuah kampus itu yang terdiri dari bermacam macam varian jenisnya. Dalam berorganisasi sang mahasiswa mentrainer jiwa kepemimpinannya sekaligus belajar bertanggung jawab serta berpartisipasi aktif dalam mengembangkan potensi yang akan di dapat dari organisasi tersebut. Tentu sebuah organisasi pasti mendatangkan banyak manfaat salah satunya tadi melatih jiwa kepemimpinan, serta cara beretika dalam diskusi, cara mengawani birokrasi, cara melobi para petinggi, cara berkomunikasi dan berelasi. Contohnya, apabila mahasiswa turut serta dalam organisasi keagamaan pastilah akan ia akan menerima manfaat dari organisasi tersebut berupa ilmu ilmu dalam kehidupan yang religious, apabila masuk dalam organisasi jurnalistik tentu akan mendapat ilmu atau pengalaman mengelola tatanan pers yang baik, dan masih banyak manfaat dari organisasi lainnya.
Sebuah kampus juga dapat dipandang sebagai tempat mewujudkan seluruh kemampuan yang dimiliki mahasiswa dan melepaskan ketergantungannya pada orang tua atau keluarganya. Dalam lembaga ini individu akan mengalami proses belajar dan menciptakan suasana yang memadai untuk menunjang perkembangan kepribadian individu. Selain itu mahasiswa hendaknya menghargai sebuah tatanan fasilitas yang ada di kampus, agar dapat tercipta sebuah keharmonisan dan sismbosis mutualisme yang terjalin diantara kampus dengan mahasiswanya, aspek mahasiswa dengan mahasiswa, suasana akademis kampus yang nyaman namun tetap bergairah, kurikulum yang aktual dan membumi serta aspek fasilitas yang akomodatif terhadap berbagai kebutuhan mahasiswa.
sumber : kompasiana