Selasa, 29 Maret 2011
Ngeblog yang Barokah
Sebagaimana layaknya dakwah dunia nyata, dakwah via blog juga membutuhkan beberapa rambu-rambu, agar para blogger bisa benar-benar tetap pada jalur komitmen awalnya dalam berdakwah. Ini penting karena dunia maya adalah wilayah luas yang banyak sekali kemungkinan godaan ataupun gangguan yang bisa saja membuat pahala kita berkurang. Berikut delapan hal yang kita semua –blogger dakwah nan sehat - diharapkan bisa menjalankannya :
1. Ikhlas dan Luruskan Niat
Meskipun di depan komputer sendirian, tidak ada yang melihat, tapi diluar sana tulisan kita bisa dilihat ratusan, ribuan orang setiap harinya. Kemudian diikuti dengan komentar yang beragam dari mulai pujian dan kritikan. Terlampau bangga dengan pujian, serta marah besar saat dikritik, bisa menjadi pengganggu keikhlasan kita. Ingat, dakwah via blog tetap harus jalan terus meskipun banyak pujian dan kritikan. Jangan mengharap ketenaran, karena itu semua bisa menjebak kita di masa yang akan datang. Rasulullah SAW bersabda : " sesungguhnya setiap amal bergantung pada (kualitas)niatnya" (HR Bukhori Muslim)
2. Berusaha Istiqomah
Di dunia nyata dakwah harus istiqomah. Kajian pun dibikin rutin bahkan berseri. Ada pekanan, dua mingguan hingga bulanan. Bahkan halaqoh saja juga dibuat rutin pekanan. Ini semua agar 'fungsi' dakwah menjadi optimal. Begitu pula dalam posting kita, mari berusaha untuk istiqomah dalam posting. Bila perlu ada target dan jadwal posting pada hari-hari tertentu. Saling menyemangati bila ada 'da'I blogger" yang tiba-tiba futur bukan karena sebab-sebab syar'I yang dimaklumi. Insya Allah buah istiqomah akan terasa bila dijalani.
3. Tidak Tergesa-gesa
Meskipun harus istiqomah, bukan berarti kita harus tergesa-gesa dalam posting. Menjadi blogger deadliner sangat tidak menyenangkan. Karena itu berarti akan mengurangi kualitas postingan kita. Jika memang perlu untuk mencari referensi, menganalisa, maka lakukan saja. Bukan sebuah hal yang aib pula jika kita meminta di edit oleh teman/orang lain sebelum posting artikel kita. Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa : Ketergesaan itu adalah dari syaithon (HR Baihaqi)
4. Tentukan Sasaran
Wilayah dunia maya sangat luas tak terhingga. Pembaca blog kita juga nyaris tidak kita ketahui siapa dia dan apa later belakangnya. Dai mulai anak SD hingga profesor bahkan presiden sekalipun. Karenanya yang bisa kita lakukan adalah dua hal : menuliskan dakwah secara umum , atau menuliskan bahasan khusus dengan memberitahukan siapa sasaran postingan kita. Jangan sampai tulisan kita disalahpahami, karena keterbatasan mereka yang membacanya. Imam Ali bin Abi Tholib ra mengatakan :" bicaralah dengan manusia apa-apa yang mereka tahu,atau apakah kamu ingin Allah dan Rasul-Nya didustakan ?"
5. Menyatukan bukan Merenggangkan
Menulis sesuatu yang bisa menyatukan umat Islam, bukan malah menambah permasalah perpecahan yang tiada berujung. Dakwah kita menyatukan banyak hal yang biasanya dilihat sebagai perpecahan. Jangan memosting masalah-masalah khilafiyah dengan stempel 'inilah yang paling benar'. Banyak hal yang disepakati umat Islam layak untuk dijadikan bahasan. Ini bukan berarti bertoleransi terhadap hal-hal yang menyimpang. Kita harus mengukur apakah sebuah perbedaan pendapat itu termasuk yang bisa ditoleransi atau tidak.
6. Perbesar Jaringan
Mendapatkan teman dan saudara via blog kita begitu menyenangkan. Mari kita jaga ukhuwah yang muncul dengan tiba-tiba itu, diantaranya dengan terus bertegur sapa via buku tamu shoutbox dan sebagainya. Lebih ahsan lagi kalau itu bisa kita olah menjadi jaringan dakwah yang lebih luas lagi. Jangan lupa untuk saling menyemangati agar juga bisa ikut kontribusi dalam dakwah dunia nyata. Sekedar mengingatkan pula, jangan sampai ukhuwah yang ada menjadi rusak karena niatan-niatan lain seperti virus merah jambu, cinta popularitas, dan lain sebagainya.
7. Tetap Profesional
Islam jelas mengisyaratkan agar kita berlaku profesional dalam setiap aktifitas kita. Rasulullah SAW bersabda : " Sesungguhnya Allah menyukai jika seorang dari kalian melakukan suatu pekerjaan, profesional dalam pekerjaan itu " (HR Baihaqi dalam Sya'bul Iman). Karenanya blogger dakwah sejati juga harus mau menjadi pembelajar dalam dunia blogger ini. Bagaimana ia bisa menjaga 'mimbar dakwahnya' agar tetap bagus dipandang, nyaman dan betah disambangi, begitu pula agar traffic objek dakwahnya bisa meningkat pesan dari hari ke hari. Karenanya, setiap da'I blogger juga harus terus belajar tutorial blog dan yang semacamnya.
8. Jangan Melalaikan
Meskipun kita dituntut untuk berusaha terus posting, dan profesional dalam mengelola blog, tapi tetap saja itu jangan menjadikan alasan kita untuk menurunkan kontribusi kita dalam dakwah di dunia nyata, apalagi jika semua itu sampai mengganggu interaksi kita kepada Allah SWT melalui amal ibadah harian kita. Allah SWT bersabda : " Janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat Allah " (QS Munafiqun 9)
Demikianlah, posting ini tidak lebih dari upaya untuk memotivasi kita agar sama-sama bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas kontribusi kita dalam dakwah via blog di dunia maya ini. Jadi tulisan di atas sejatinya juga berlaku secara khusus bagi saya sebagai penulisnya. Terakhir, saya ingin mengatakan : " berkaryalah, karena itulah salah satu bukti bahwa kita pernah ada di dunia ini !". Salam optimis. Wallahu a'lam bisshowab
sumber : www.indonesiaoptimis.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar